University of Gunadarma

Senin, 30 September 2013

UNSUR-UNSUR BUDAYA DAN CARA MEMPOPULERKANNYA



Pengertian Budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Pengertian Unsur Kebudayaan
 
Unsur Kebudayaan adalah istilah lain dari komponen-komponen pokok yang menjadi pembentuk suatu kebudayaan. Kebudayaan secara garis besar dapat di definisikan sebagai hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang dilakukan secara sadar dalam kehidupan masyarakat.

Cipta adalah kemampuan akal pikiran yang menghasilkan ilmu pengetahuan
Rasa adalah kemampuan indra yang mendorong manusia  unuk mengembangkan rasa keindahan yang melahirkan karya-karya seni yang agung
Karsa adalah kehendak manusia terhadap adanya kesempurnaan hidup, kemuliaan dan kebahagiaan


Berdasarkan pengertian dan definisi diatas tentang kebudayaan, maka dapat diketahui bahwa secara umum kebudayaan memiliki 7 unsur penting yang menjadi komponen pokok pembentuk kebudayaan, yaitu:
1. Unsur peralatan dan erlengkapan hidup, seperti : rumah, pakaian, kendaraan, dll.
2. Unsur mata pencaharian / sistem ekonomi, seperti pegawai, petani, buruh, dll.
3. Unsur sistem kemasyarakatan, yang meliputi: hukum, kekerabatan, perkawinan, dll.
4. Unsur bahasa baik lisan maupun tulisan yang berfungsi sebagai alat komunikasi.
5. Unsur Kesenian, seperti seni tari, seni musik, seni rupa, dll.
6. Unsur Ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti: pengetahuan alam, perbintangan, pertambangan, komputer, dll.
7. Unsur agama dan kepercayaan.

Namun sangat disayangkan, generasi muda sekarang ini kurang mengenal budayanya sendiri. Sangat diharapkan dengan adanya proses pendidikan belajar mengajar dalam bentuk formal maupun non formal, siswa-siswi dapat di ajarkan atau lebih dikenalkan dengan sejarah maupun seni budaya. Misalnya diajarkan tentang seni budaya dari kebudayaan-kebudayaan berbagai daerah yang ada di Indonesia terutama kebudayaan dari tempat siswa-siswi itu berada. Dengan begitu generasi muda dapat mengenal kebudayanya sehingga merasa memiliki budayanya. Dengan rasa memiliki itulah mereka dapat menjaga dan melestarikan budayanya dan merasa menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Atau dapat juga mengenalkan budaya melalui bidang entertainment, misalnya dengan memasukan unsur-unsur budaya dalam sebuah film. Karena pada umumnya masyarakat di era modern ini lebih suka menonton film dibandingkan dengan membaca buku mengenai kebudayaan, sehingga diharapkan dengan melihat film dan iklan yang menarik  tentang berbagai kebudayaan yang ada, warga dalam negeri maupun luar negeri akan lebih mengenalnya bahkan ingin mempelajari kebudayaan tersebut lebih dalam.

Sumber : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
 
TUGAS ILMU SOSIAL DASAR

NAMA  : DEVI APRIANITA ROSADI
NPM     : 19113557
KELAS : 4KA38