University of Gunadarma

Kamis, 24 April 2014

MANUSIA DAN KEINDAHAN - ANALISA TEMPAT WISATA



PESONA KEINDAHAN PULAU TIDUNG

Sejarah Pulau Tidung

Nama Pulau Tidung berasal dari kata Tidung (dalam aksen penduduk setempat pada waktu itu), yang artinya tempat berlindung, karena pulau ini sering dijadikan sebagai tempat untuk berlindung dari bajak laut atau perompak, Maka Pulau ini dinamakan Pulau Tidung yaitu pulau untuk tempat berlindung.

Menurut Buku Sedjarah Djakarta, yang terbit tahun 1960 atau 1970-an diceritakan, ketika Fatahillah menyerbu Portugis di Malaka, ia menggunakan pulau-pulau di teluk Jakarta ini sebagai basis mengatur strategi pada zaman dahulu, salah satunya adalah Pulau Tidung.

Berdasarkan keterangan penduduk setempat, Pulau Tidung mulai dihuni oleh penduduknya sekitar tahun 1920-an. Pada waktu itu ada seorang penjaga pulau yang didatangkan dari Rawa Belong, Jakarta Barat. Pada tahun 1942 ( saat penjajah Jepang datang ke Indonesia) penduduk Pulau Tidung sempat diungsikan ke daerah Tegal Alur Jakarta Barat. Pengungsian tersebut berlangsung selama tiga tahun, hingga tahun 1945, kemudian penduduk tersebut dapat kembali ke pulau Tidung setelah Penjajahan Jepang lengser.

Pulau Tidung

Pulau Tidung adalah salah satu pulau yang berada di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, sekitar 40 kilometer arah Barat laut Jakarta. Untuk menuju pulau ini memakan waktu sekitar 2,5 jam dari pelabuhan Muara Angke menggunakan kapal tradisional berkapasitas antara 50 – 100 orang. Selain melalui Muara Angke, transportasi menuju pulau ini juga bisa melalui Pantai Marina Ancol menggunakan speedboat.

Pulau yang terdiri dari Tidung Besar dengan luas 100 hektare dan Tidung kecil yang berluas 50 hektare ini dikelilingi oleh laut biru tanpa ombak yang berair bersih dan tenang. Hal ini membuat Pulau Tidung menjadi salah satu destinasi Wisata Bahari favorit terutama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang hendak berlibur mencari suasana nyaman dan eksotik di daerah pantai dan kepulauan. Pulau Tidung memiliki banyak sejarah dan keunikan pemandangannya yang sangat indah sehingga di juluki surganya para pecinta alam. Pulau ini merupakan pulau wisata yang berbasis penduduk jadi diharapkan agar para wisatawan dapat menghargai penduduk yang ada di Pulau Tidung karena masyarakat di pulau ini masih kental dengan adat, budaya dan agama.   

Di sebelah timur selatan Pulau Tidung Besar terdapat Pelabuhan Betok. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan inti tempat kapal- kapal bersandar dan juga sebagai pelabuan tempat hilir mudik para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Tidung. Pelabuhan Betok juga bisa dijadikan sebagai lokasi untuk memancing tanpa pergi jauh menggunakan kapal traditional. Di pelabuhan ini terdapat bangku-bangku panjang yang biasa digunakan wisatawan untuk menghabiskan malam dengan bermain gitar selain memancing dimalam hari.

Pulau Tidung Kecil. Pulau ini tidak berpenduduk, meskipun terdapat kantor Dinas Pertanian didalamnya. Pulau ini masih terlihat alami dan hijau dikelilingi pohon kelapa. Di sebelah timur pulau ini terdapat sebuah makam yang dipercaya sebagai makam Panglima Hitam. Pulau ini menjadi ramai wisatawan sejak jembatan penghubung dibangun. Pulau ini juga bisa digunakan untuk area kemping bagi para petualang.

Jembatan Cinta

Pulau Tidung mempunyai satu keunikan yang berbeda dari pulau lain (khususnya Wisata Pulau Seribu) dimana pengunjung dapat menyebrangi jembatan yang menghubungkan Tidung Besar dan Tidung Kecil. Jembatan ini disebut dengan “Jembatan Cinta” di mana pengunjung bisa berjalan-jalan sekaligus menikmati birunya air laut yang di dalamnya terdapat terumbu karang yang eksotik serta ikan-ikan yang indah. Di sini pula para wisatawan bisa menikmati sunset di sore hari maupun sunrise di pagi harinya. Di jembatan cinta ini pula, pengunjung bisa lompat atau terjun dari atas jembatan ke dalam air laut dengan ketinggian kurang lebih 6 meter dari permukaan laut yang di sebut dengan “Lompat Tidung”.

Fasilitas Pulau Tidung

Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan di Pulau Tidung antara lain bersepeda mengelilingi pulau, pantai atau menyusuri Jembatan Cinta. Kita dapat menyewa sepeda dan tidak ada mobil di pulau ini sehingga jalan-jalan yang ada diantara rumah-rumah penduduk bukanlah jalan yang lebar. Rumah-rumah sederhana milik penduduk, tanaman-tanaman yang ada di depan rumah, tumbuhan rimbun di sisi jalan dan pohon kelapa di sekitar pantai menciptakan suasana berbeda dari perkotaan. Aktivitas yang menyenangkan sekaligus sebagai sarana membugarkan tubuh yang letih.

Snorkeling merupakan kegiatan yang tepat dilakukan di pantai Tidung. Airnya yang jernih membuat kita dapat melihat aneka makhluk hidup yang ada di bawah air beserat terumbu karang yang ada. Untuk menikmati pemandangan yang lebih indah, kita dapat menyewa perahu agar dapat mencapai beberapa spot bawah laut yang indah.

Banana Boat dan kano merupakan permainan air yang dapat dicoba di sekitar pantai Pulau Tidung. Berenang di dekat pantai dengan anak-anak akan membuat anak-anak menikmati rekreasinya. Pantai yang dangkal dan airnya yang bersih layak menjadi tempat main untuk anak.

Setelah puas bermain di pantai, segarkan diri Anda dengan menikmati kelapa muda di pinggir pantai. Untuk mengisi perut yang lapar, ada warung-warung nasi yang dimiliki penduduk pulau ini. Anda dapat berinteraksi dengan para penduduk yang ramah. Penduduk tidak bersifat komersial, sehingga harga makanan dan minuman tidak dipatok dengan harga yang tinggi.

Penginapan di Pulau Tidung

Tempat penginapan di pulau ini bukanlah resor atau hotel mewah. Para pengunjung pulau ini dapat menginap secara homestay. Rumah-rumah penduduk disewakan untuk para wisatawan yang ingin menikmati pulau ini. Anda dapat memilih apakah ingin menginap di kamar dengan AC atau tanpa AC. Walau tidak semewah hotel atau resort, penginapan di Pulau Tidung cukup bersih dan yang pasti harganya tidak memberatkan kantong. Bagi para backpakers atau yang ingin mencoba alternatif lain, Anda dapat berkemah di pinggir pantai untuk bermalam.

Jika Anda memutuskan untuk menginap di pulau ini, jangan lewatkan kesempatan untuk BBQ di pinggir pantai. Menikmati ikan bakar dan makanan laut lainnya sambil ditiup udara malam pantai yang sejuk dan debur ombak pasti akan membuat selera makan bertambah.

Analisa Nilai Estetik

Di sebelah timur selatan Pulau Tidung Besar terdapat Pelabuhan Betok. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan inti tempat kapal- kapal bersandar dan juga sebagai pelabuan tempat hilir mudik para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Tidung. Pelabuhan Betok juga bisa dijadikan sebagai lokasi untuk memancing tanpa pergi jauh menggunakan kapal traditional. Di pelabuhan ini terdapat bangku-bangku panjang yang biasa digunakan wisatawan untuk menghabiskan malam dengan bermain gitar selain memancing dimalam hari

Kontemplasi dan Ekstansi

Keindahan tempat wisata Pulau Tidung tidak kalah menarik dibanding pulau-pulau tropis lain yang menawarkan keindahan pantai. Seperti halnya Pantai Anyer, Pantai Kuta, atau pantai-pantai lain di nusantara. Bahkan dibanding pantai lainnya di Kepulauan Seribu, Pantai Tidung cukup eksotis untuk dikunjungi.

Keindahan Menurut Pandangan Romatik

Pulau Tidung mempunyai satu keunikan yang berbeda dari pulau lain (khususnya Wisata Pulau Seribu) dimana pengunjung dapat menyebrangi jembatan yang menghubungkan Tidung Besar dan Tidung Kecil. Jembatan ini disebut dengan “Jembatan Cinta” di mana pengunjung bisa berjalan-jalan sekaligus menikmati birunya air laut yang di dalamnya terdapat terumbu karang yang eksotik serta ikan-ikan yang indah. Di sini pula para wisatawan bisa menikmati sunset di sore hari maupun sunrise di pagi harinya.

Kesimpulan

Pulau Tidung merupakan salah satu pulau di Kepulauan Seribu yang berkembang ke arah pariwisata bahari. Adanya kegiatan wisata ini memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat seperti peningkatan pendapatan, peningkatan kesempatan kerja, dan peluang usaha. Selain itu keindahan wisata bahari pulau Tidung, sebagai objek wisata bahari baru di Indonesia dapat menjadi referensi bagi pengunjung yang ingin menyaksikan keindahan pesona alam di gugusan Kepulauan Seribu.




Sumber:


TUGAS IV ILMU BUDAYA DASAR
(Minggu ke-5)

Nama   : Devi Aprianita Rosadi
NPM    : 1A113057
Kelas   : 4KA38


Tidak ada komentar:

Posting Komentar